BAB
III
PROFESI
SISTEM INFORMASI & TEK. INFORMASI
A.
PROFESIONALISME
Ø PENGERTIAN
PROFESIONALISME
Profesionalisme
merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya
secara terus menerus. “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu kepada
sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk
senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. Alam bekerja,
setiap manusia dituntut untuk bisa memiliki profesionalisme karena di dalam
profesionalisme tersebut terkandung kepiawaian atau keahlian dalam
mengoptimalkan ilmu pengetahuan, skill, waktu, tenaga, sember daya, serta
sebuah strategi pencapaian yang bisa memuaskan semua bagian/elemen.
Profesionalisme juga bisa merupakan perpaduan antara kompetensi dan karakter
yang menunjukkan adanya tanggung jawab moral.
Ø PROFESIONALISME MENURUT PARA AHLI
ü Profesionalisme
menurut Soedijarto (1990:57) mendefinisikan profesionalisme sebagai perangkat
atribut-atribut yang diperlukan guna menunjang suatu tugas agar sesuai dengan
standar kerja yang diinginkan.
ü Profesionalisme
menurut Dwiyanto (2011:157) yaitu, “Paham atau keyakinan bahwa sikap dan
tindakan aparatur dalam menyelenggarakan kegiatan pemerintahan dan pelayanan
selalu didasarkan pada ilmu pengetahuan dan nilai-nilai profesi aparatur yang
mengutamakan kepentingan publik”.
ü Korten
dan Alfonso (1981) Yang dimaksud dengan profesionalisme adalah “kecocokan (fitness)
antara kemampuan yang dimiliki oleh birokrasi (bureaucratic-competence)
dengan kebutuhan tugas (ask - requirement)”.
ü Philips
(1991:43) memberikan definisi profesionalisme sebagai individu yang bekerja
sesuai dengan standar moral dan etika yang ditentukan oleh pekerjaan tersebut.
Ø CIRI
– CIRI PROFESIONALISME
ü Keinginan untuk selalu menampilkan
perilaku yang dapat dijadikan sebagai rujukan yang baik.
ü Berusaha meningkatkan dan memelihara
perilaku profesionalnya melalui perwujudan perilaku profesional. Perwujudan itu
dilakukan melalui berbagai cara misalnya dalam hal penampilan, cara berbicara,
penggunaan bahasa yang baik, sikap tubuh badan, serta sikap hidupnya
sehari-hari.
ü Keinginan untuk sentiasa mengejar
berbagai kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan
memperbaiki kualitas pengetahuan dan keterampiannya.
Seorang guru yang memiliki profesionalisme akan tercermin
dalam sikap mental serta komitmenya terhadap perwujudan dan peningkatan
kualitas professional melalui berbagai cara dan strategi. Ia juga akan selalu
mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman sehingga
keberadaannya senantiasa memberikan makna profesional.
Ø KODE ETIK PROFESIONALISME
Kode etik adalah
sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik
bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah,
perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.
Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
ü Sifat
dan orientasi kode etik hendaknya:
1.
Singkat
2.
Sederhana
3.
Jelas
dan Konsisten
4.
Masuk
Akal
5.
Dapat
Diterima
6.
Praktis
dan Dapat Dilaksanakan
7.
Komprehensif
dan Lengkap
8.
Positif
dalam Formulasinya.
ü Orientasi
Kode Etik hendaknya ditujukan kepada:
1.
Rekan
2.
Profesi
3.
Badan
4.
Nasabah/Pemakai
5.
Negara
6.
Masyarakat.
B.
JENIS – JENIS PROFESI DIBIDANG IT
Ø SYSTEM ANALYST, JOB DESCRIPTIONS:
1.
Memperluas
atau memodifikasi sistem untuk melayani tujuan baru atau meningkatkan alur
kerja.
2.
Menguji,
memelihara, dan memantau program komputer dan sistem, termasuk koordinasi
instalasi program komputer dan sistem.
3.
Mengembangkan,
dokumen dan merevisi prosedur desain sistem, prosedur pengujian, dan standar
kualitas.
4.
Menyediakan
staf dan pengguna dengan membantu memecahkan masalah komputer terkait, seperti
malfungsi dan masalah program.
5.
Meninjau
dan menganalisa hasil print-out komputer dan indikator kinerja untuk menemukan
masalah kode, dan memperbaiki eror dengan mengkoreksi kode.
6.
Berkonsultasi
dengan manajemen untuk memastikan kesepakatan pada prinsip-prinsip sistem.
7.
Berunding
dengan klien mengenai jenis pengolahan informasi atau perhitungan kebutuhan
program komputer.
8.
membaca
manual, berkala, dan mereport secar teknis untuk belajar bagaimana
mengembangkan program yang memenuhi kebutuhan staf dan pengguna.
9.
Mengkoordinasikan
dan menghubungkan sistem komputer dalam sebuah organisasi untuk meningkatkan
kompatibilitas dan sehingga informasi bisa dibagi.
10. Menentukan software atau hardware
komputer yang diperlukan untuk mengatur atau mengubah sistem.
Ø DATABASE
ADMINISTRATORS, JOB DESCRIPTION:
1.
Menguji
program atau database, memperbaiki kesalahan dan membuat modifikasi yang
diperlukan.
2.
Memodifikasi
database dan sistem manajemen database yang ada.
3.
Merencanakan,
mengkoordinasikan dan melaksanakan langkah-langkah keamanan untuk melindungi
informasi dalam file komputer terhadap kerusakan, pemodifikasian atau akses
yang tidak sah.
4.
Bekerja
sebagai bagian dari tim proyek untuk mengkoordinasikan pengembangan database
dan menentukan lingkup proyek dan keterbatasan.
5.
Menulis
dan mengkode deskripsi database secara fisik dan logis dan menentukan
pengidentifikasi dari database untuk sistem manajemen atau orang lain secara
langsung dalam pengkodean deskripsi.
6.
Melatih
user dan menjawab pertanyaan-pertanyaan.
7.
Menentukan
pengguna dan tingkat akses pengguna untuk setiap segmen dari database.
8.
Menyetujui,
menjadwal, merencanakan, dan mengawasi pemasangan dan uji coba produk baru dan
perbaikan sistem komputer seperti instalasi database baru.
9.
Meninjau
permintaan proyek, menggambarkan database user untuk memperkirakan waktu dan
biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
10. Mengembangkan standar dan pedoman
untuk membimbing penggunaan dan perolehan perangkat lunak dan untuk melindungi
informasi yang rentan.
Ø NETWORK
SYSTEM and DATA COMMUNICATION ANALYSTS, JOB DESCRIPTION:
1.
Menguji
dan mengevaluasi hardware dan software untuk menentukan efisiensi,
reliabilitas, dan kompatibilitas dengan sistem yang ada, dan membuat
rekomendasi pembelian.
2.
Desain
dan implementasi sistem, konfigurasi jaringan, dan arsitektur jaringan,
termasuk teknologi perangkat keras dan perangkat lunak, lokasi situs, dan
integrasi teknologi.
3.
Membantu
pengguna untuk mendiagnosa dan memecahkan masalah komunikasi data.
4.
Memantau
kinerja sistem dan menyediakan langkah-langkah keamanan, tips dan pemeliharaan
yang diperlukan.
5.
Menjaga
dibutuhkan file dengan menambahkan dan menghapus file pada server jaringan dan
membuat cadangan file untuk menjamin keselamatan file apabila terjadi masalah
dengan jaringan.
6.
Bekerja
dengan engineer lain, analis sistem, programer, teknisi, ilmuwan dan manajer
tingkat atas dalam pengujian, desain dan evaluasi sistem.
7.
Mengidentifikasi
area operasi yang perlu diupgrade peralatan seperti modem, kabel serat optik,
dan kabel telepon.
8.
Konsultasi
pelanggan, kunjungi tempat kerja atau melakukan survei untuk menentukan
kebutuhan pengguna sekarang dan masa depan.
9.
Melatih
pengguna dalam menggunakan peralatan.
10. Memelihara perangkat seperti
printer, yang terhubung ke jaringan.
Ø COMPUTERS PROGRAMMER, JOB
DESCRIPTION:
1.
Memperbaiki
kesalahan dengan membuat perubahan yang sesuai dan memeriksa kembali program
untuk memastikan bahwa hasil yang diinginkan yang dihasilkan.
2.
Melakukan
percobaan menjalankan program dan aplikasi software untuk memastikan bahwa
mereka akan menghasilkan informasi yang dikehendaki dan bahwa instruksi sudah
benar.
3.
Menulis,
mengupdate, dan memelihara program komputer atau paket perangkat lunak untuk menangani
pekerjaan tertentu seperti pelacakan inventaris, menyimpan atau mengambil data,
atau mengontrol peralatan lainnya.
4.
Menganalisis,
meninjau, dan menulis ulang program, menggunakan grafik dan diagram alur kerja,
dan menerapkan pengetahuan tentang kemampuan komputer, materi pelajaran, dan
logika simbolik.
5.
Melakukan
atau revisi langsung, perbaikan, atau perluasan program yang ada untuk
meningkatkan efisiensi operasi atau beradaptasi dengan persyaratan baru.
6.
Berkonsultasi
dengan manajerial, teknik, dan tenaga teknis untuk memperjelas maksud program,
mengidentifikasi masalah, dan menyarankan perubahan.
7.
Melakukan
analisis sistem dan pemrograman tugas untuk memelihara dan mengontrol
penggunaan perangkat lunak komputer sistem sebagai programmer sistem.
8.
Menyusun
dan menulis dokumentasi pengembangan program dan revisi berikutnya, memasukkan
komentar dalam kode instruksi sehingga orang lain dapat memahami program ini.
9.
Penyiapan
diagram alur kerja rinci dan diagram yang menggambarkan input, output, dan
operasi logis, dan mengubahnya menjadi serangkaian instruksi dikodekan dalam
bahasa komputer.
10. Berkonsultasi dengan dan membantu
operator komputer atau analis sistem untuk mendefinisikan dan menyelesaikan
masalah dalam menjalankan program-program komputer.
Ø WEB DEVELOPERS,
JOB DESCRIPSION:
1.
Mendesain,
membangun, atau memelihara situs web, menggunakan authoring atau bahasa
scripting, alat penciptaan konten, alat manajemen, dan media digital.
2.
Meakukan
atau update situs web langsung.
3.
Menulis,
desain, atau mengedit konten halaman web, atau yang lain langsung memproduksi
konten.
4.
Berunding
dengan tim manajemen atau pengembangan untuk memprioritaskan kebutuhan,
menyelesaikan konflik, mengembangkan kriteria konten, atau memilih solusi.
5.
Back-up
file dari situs web untuk direktori lokal untuk pemulihan instan dalam kasus
masalah.
6.
Mengidentifikasi
masalah yang ditemukan oleh umpan balik pengujian atau pelanggan, dan
memperbaiki masalah masalah atau merujuk pada personalia yang tepat untuk
koreksi.
7.
Evaluasi
kode untuk memastikan bahwa itu adalah sah, benar terstruktur, memenuhi standar
industri dan kompatibel dengan browser, perangkat, atau sistem operasi.
8.
Menjaga
pemahaman teknologi web saat ini atau praktek pemrograman melalui melanjutkan
pendidikan, membaca, atau partisipasi dalam konferensi profesional, workshop,
atau kelompok.
9.
Menganalisis
kebutuhan pengguna untuk menentukan persyaratan teknis.
10. Mengembangkan atau memvalidasi
tes routine dan jadwal untuk memastikan bahwa uji kasus meniru antarmuka
eksternal dan alamat semua jenis browser dan perangkat.
Ø IT PROJECT
MANAGERS, JOB DESCRIPTION:
1.
Mengembangkan
dan mengelola work breakdown structure (WBS) proyek teknologi informasi.
2.
Mengembangkan
atau memperbarui rencana proyek untuk proyek-proyek teknologi informasi
termasuk informasi seperti tujuan proyek, teknologi, sistem, spesifikasi
informasi, jadwal, dana, dan staf.
3.
Mengelola
pelaksanaan proyek untuk memastikan kepatuhan terhadap anggaran, jadwal, dan
ruang lingkup.
4.
Menyiapkan
laporan status proyek dengan mengumpulkan, menganalisis, dan meringkas
informasi dan tren.
5.
Menetapkan
tugas, tanggung jawab, dan rentang kewenangan kepada personil proyek.
6.
Mengkoordinasikan
rekrutmen atau pemilihan personil proyek.
7.
Mengembangkan
dan mengelola anggaran tahunan untuk proyek-proyek teknologi informasi.
8.
Mengembangkan
rencana pelaksanaan yang mencakup analisis seperti biaya-manfaat atau laba atas
investasi.
9.
Secara
langsung atau mengkoordinasikan kegiatan personil proyek.
10. Menetapkan dan melaksanakan
rencana komunikasi proyek.
Ø COMPUTER SYSTEM ENGINEERS, JOB
DESCRIPTION:
1.
Berkomunikasi
dengan staf atau klien untuk memahami persyaratan sistem tertentu.
2.
Memberikan
saran pada biaya proyek, konsep desain, atau perubahan desain.
3.
Dokumen
desain spesifikasi, petunjuk instalasi, dan sistem informasi terkait lainnya.
4.
Verifikasi
stabilitas, interoperabilitas, portabilitas, keamanan, atau skalabilitas
arsitektur sistem.
5.
Berkolaborasi
dengan engineer atau pengembang perangkat lunak untuk memilih solusi desain
yang tepat atau memastikan kompatibilitas komponen sistem.
6.
Mengevaluasi
teknologi yang muncul saat ini untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti
biaya, portabilitas, kompatibilitas, atau kegunaan.
7.
Memberikan
bimbingan teknis atau dukungan untuk pembangunan atau tips sistem.
8.
Mengidentifikasi
sistem data, perangkat keras, atau komponen perangkat lunak yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
9.
Memberikan
pedoman untuk menerapkan sistem yang aman untuk pelanggan atau tim instalasi.
10. Memonitor operasi system untuk
mendeteksi masalah potensial.
Ø NETWORK
and COMPUTER SYSTEM ADMINISTRATORS, JOB DESCRIPTION:
1.
Berkomunikasi
dengan staf atau klien untuk memahami persyaratan sistem tertentu.
2.
Memberikan
saran pada biaya proyek, konsep desain, atau perubahan desain.
3.
Dokumen
desain spesifikasi, petunjuk instalasi, dan sistem informasi terkait lainnya.
4.
Verifikasi
stabilitas, interoperabilitas, portabilitas, keamanan, atau skalabilitas
arsitektur sistem.
5.
Berkolaborasi
dengan engineer atau pengembang perangkat lunak untuk memilih solusi desain
yang tepat atau memastikan kompatibilitas komponen sistem.
6.
Mengevaluasi
teknologi yang muncul saat ini untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti
biaya, portabilitas, kompatibilitas, atau kegunaan.
7.
Memberikan
bimbingan teknis atau dukungan untuk pembangunan atau tips sistem.
8.
Mengidentifikasi
sistem data, perangkat keras, atau komponen perangkat lunak yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
9.
Memberikan
pedoman untuk menerapkan sistem yang aman untuk pelanggan atau tim instalasi.
10. Memonitor operasi system untuk
mendeteksi masalah potensial.
Ø WEB ADMINISTRATORS, JOB DESCRIPTION:
1.
Back
up atau memodifikasi aplikasi dan data yang terkait untuk menyediakan pemulihan
kerusakan.
2.
Menentukan
sumber halaman web atau masalah server, dan mengambil tindakan untuk
memperbaiki masalah tersebut.
3.
Meninjau
atau memperbarui konten halaman web atau link pada waktu yang tepat,
menggunakan tool-tool.
4.
Memonitor
sistem untuk intrusi atau serangan denial of service, dan melaporkan
pelanggaran keamanan untuk personil yang tepat.
5.
Menerapkan
langkah-langkah keamanan situs web, seperti firewall atau enkripsi pesan.
6.
Mengelola
internet / intranet infrastruktur, termasuk komponen seperti web, file transfer
protocol (FTP), berita dan server mail.
7.
Berkolaborasi
dengan tim pengembangan untuk membahas, menganalisis, atau menyelesaikan
masalah kegunaan.
8.
Test
backup atau pemulihan rencana secara teratur dan menyelesaikan masalah.
9.
Memonitor
perkembangan web melalui pendidikan berkelanjutan, membaca, atau partisipasi
dalam konferensi profesional, workshop, atau kelompok.
10. Menerapkan update, upgrade, dan
patch pada waktu yang tepat untuk membatasi hilangnya layanan.
Ø COMPUTER SECURITY SPECIALISTS, JOB
DESCRIPTION:
1.
Back
up atau memodifikasi aplikasi dan data yang terkait untuk menyediakan pemulihan
kerusakan.
2.
Menentukan
sumber halaman web atau masalah server, dan mengambil tindakan untuk
memperbaiki masalah tersebut.
3.
Meninjau
atau memperbarui konten halaman web atau link pada waktu yang tepat,
menggunakan tool-tool.
4.
Memonitor
sistem untuk intrusi atau serangan denial of service, dan melaporkan
pelanggaran keamanan untuk personil yang tepat.
5.
Menerapkan
langkah-langkah keamanan situs web, seperti firewall atau enkripsi pesan.
6.
Mengelola
internet / intranet infrastruktur, termasuk komponen seperti web, file transfer
protocol (FTP), berita dan server mail.
7.
Berkolaborasi
dengan tim pengembangan untuk membahas, menganalisis, atau menyelesaikan
masalah kegunaan.
8.
Test
backup atau pemulihan rencana secara teratur dan menyelesaikan masalah.
9.
Memonitor
perkembangan web melalui pendidikan berkelanjutan, membaca, atau partisipasi
dalam konferensi profesional, workshop, atau kelompok.
10. Menerapkan update, upgrade, dan
patch pada waktu yang tepat untuk membatasi hilangnya layanan.
C. STANDAR
PROFESI DI INDONESIA
Teknologi informasi ini. Klasifikasi pekerjaan ini telah diterapkan sejak
1992. Bagaimanapun juga, klasifikasi pekerjaan ini masih belum dapat
mengakomodasi klasifikasi pekerjaan pada teknologi informasi. Terlebih lagi,
deskripsi pekerjaan setiap klasifikasi pekerjaan masih tidak jelas dalam
membedakan setiap sel pekerjaan.
Beberapa perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah mempunyai klasifikasi
pekerjaannya sendiri. Begitu juga dengan beberapa perusahaan swasta yang besar,
telah mengembangkan klasifikasi pekerjaan mereka sendiri juga. Belum adanya
standardisasi klasifikasi pekerjaan ini terkadang menimbulkan kesulitan bagi
para profesional TI.
Departemen Tenaga Kerja berkeinginan untuk mengeluarkan standard kompetensi untuk
teknologi informasi. IPKIN diharapkan memberikan sumbangan untuk formulasi
standard kompetensi pada Teknologi Informasi. Dengan mengacu ke model regional
(model SRIG-PS), standard kompetensi yang akan diterapkan di Indonesia akan
mudah dapat diterima dan disetarakan di negara-negara lain di region ini.
Bagaimanapun juga, suatu persetujuan bilateral harus dicapai antara Pemerintah
kedua negara.
Selanjutnya, mekanisme sertifikasi harus dikembangkan untuk mengimplementasikan standard
kompetensi ini. Beberapa cara pendekatan dari negara lain harus dipertimbangkan.
Dengan demikian, adalah penting untuk mengumpulkan mekanisme standard dari
negara-negara lain sebelum mengembangkan mekanisme sertifikasi di Indonesia.
Sertifikasi sebaiknya
dilaksanakan oleh IPKIN sebagai Asosiasi Komputer Indonesia. Pemerintah
diharapkan akan mengakui sertifikat ini, dan memperkenalkan dan mendorong
implementasinya di industri. Dalam mengimplementasikan mekanisme sertifikasi,
beberapa badan perlu dibentuk :
- Badan Penguji harus dibentuk dan institusi pendidikan
sebaiknya dilibatkan dalam mekanisme ini. Hal ini perlu karena institusi
pendidikan memiliki pengalaman dalam memberikan ujian.
- Panitia Persiapan Ujian, mempersiakan
kebutuhan administrasi, pendaftaran, penjadwalan, pengumpulan maeri ujian.
- Pelaksana Ujian, mempersiapkan tempat ujian dan melaksanakan
ujian. Menyerahkan hasil ujian kepada Badan Penguji untuk diperiksa,
mengolah hasil dan memberikan hasil kepada IPKI.
- Pelaksana akreditasi
training centre, untuk
kebutuhan resertifikasi maka perlu dibentuk badan yang melakukan penilaian
terhadap pelaksana pusat pelatihan, tetapi hal ini baru dilaksanakan
setelah 5 tahun sistem sertifikasi berjalan.
- Pelaksana
resertifikasi, hal ini
mungkin baru dapat dilaksanakan setelah 5 tahun setelah sistem sertifikasi
berjalan dengan baik.
- Kerja sama antara institusi terkait dikoordinasikan. IPKIN
sebagai Asosiasi Profesi dapat memainkan peranan sebagai koordinator.
Dalam pembentukan mekanisme sertifikasi harus
diperhatikan beberapa hal yang dapat dianggap sebagai kriteria utama:
·
Sistem sertifikasi
sebaiknya kompatibel dengan pembagian pekerjaan yang diakui secara
regional.
·
Memiliki
berbagai instrument penilaian, misal test, studi kasus, presentasi panel, dan
lain-lain.
·
Harus memiliki mekanisme untuk menilai dan memvalidasi
pengalaman kerja dari para peserta, karena kompetensi profesional juga
bergantung dari pengalaman kerja pada bidang tersebut.
·
Harus diakui
pada negara asal.
·
Harus
memiliki silabus dan materi pelatihan, yang menyediakan sarana untuk
mempersiapkan diri untuk melakukan ujian sertifikasi tersebut.
·
Sebaiknya
memungkinkan untuk dilakukan re-sertifikas
Sebagai
kriteria tambahan adalah :
·
Terintegrasi
dengan Program Pengembangan Profesional
·
Dapat
dilakukan pada region tersebut.
·
Menyusun
panduan
·
Memonitor/dan
bertukar pengalaman
·
Mengakreditasi
sistem sertifikasi, agar mudah diakui oleh negara lain anggota SEARCC
·
Mengimplementasi
sistem yang terakreditasi tersebut
SERTIFIKASI NASIONAL
1.
Sertifikasi Software
2.
Sertifikasi Database Development
3.
Setifikasi Administration
4.
Sertifikasi Maintenance
5.
Sertifikasi Management
6.
Sertifikasi Audit
SERTIFIKASI
INTERNASIONAL
1.
Sertifikasi Software
2.
Sertifikasi Database Development
3.
Setifikasi Administration
4.
Sertifikasi Maintenance
5.
Sertifikasi Management
6.
Sertifikasi Audit
TREND
SISTEM INFORMASI SAAT INI
Perkembangan
teknologi telah merubah bagaimana cara kita hidup dan bekerja. Perkembangan
teknologi informasi dunia yang begitu pesat sekarang ini telah merambah ke
berbagai sektor. Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, kita juga
dituntut untuk dapat memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut. Salah satu
cara memanfaatkan perkembangan teknologi informasi adalah penggunaan komputer
di berbagai bidang kehidupan.
Penggunaan komputer saat ini sudah mempengaruhi hampir di seluruh
aspek kehidupan. Komputer merupakan perangkat elektronik yang tidak lagi asing
bagi masyarakat dunia. Saat ini hampir seluruh bidang pekerjaan menggunakan
komputer untuk membantu seseorang dalam pekerjaannya. Disisi lain kita
menyadari bahwa teknologi komputer merupakan salah satu alat penting dalam
peradaban manusia khususnya pada era globalisasi sekarang ini.
Manfaat komputer sangat banyak dan beraneka ragam. Pemanfaatan
komputer secara bijak akan sangat membantu pada bidang pekerjaan tersebut.
Manfaat penggunaan komputer tidak hanya dirasakan oleh para penggunanya tetapi
juga akan dirasakan oleh organisasi atau perusahaan di tempat orang tersebut
bekerja. Begitu banyak dampak yang ditimbulkan dengan adanya perkembangan
teknologi informasi yang begitu pesat.
Pada kesempatan ini, akan membahas mengenai sejarah awal dari
teknologi informasi dan penggunaan komputer khususnya pada bidang kesehatan.
Akan sangat di sayangkan jika perkembangan di dunia medis tidak di kembangkan
dengan baik, karena secara otomatis dunia kesehatan akan tertinggal jauh dengan
bidang lainnya, dimana dijaman sekarang setiap bidang pasti menggunakan
komputer untuk membantu beradaptasi dengan teknologi yang semakin berkembang.
TREND
PRODUK PERBANKAN
Semakin majunya
teknologi di dunia transaksi perbankanpun mulai mengunakan teknologi berbasis
komputer untuk mempermudah transaksi dengan nasabah. yang tadinya melayani
nasabah dengan harus bertemu / nasabah datang ke cabang2 bank yang disediakan
oleh bank yang dia gunakan untuk menabung/infertasi menjadi lebih mudah karena
bank mulai mengunakan teknoligi berbasis komputer dan sekarang sudah bisa
mengakses lewat internet bahkan dengan mobile “HP” dengan SMS sudah banyak
diterapkan bank.
Dalam dunia
perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah
strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses
inovasi produk dan jasa seperti :
·
Adanya transaksi berupa Transfer uang via mobile maupun via
teller.
·
Adanya ATM ( Auto Teller Machine ) pengambilan uang secara cash
secara 24 jam.
·
Penggunaan Database di bank – bank.
·
Sinkronisasi data – data pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat
Bank.
Dengan adanya
jaringan computer hubungan atau komunikasi kita dengan klien jadi lebih hemat,
efisien dan cepat. Contohnya : email, teleconference. Sedangkan di rumah dapat
berkomunikasi dengan pengguna lain untuk menjalin silaturahmi (chatting), dan
sebagai hiburan dapat digunakan untuk bermain game online, sharing file.
Apabila kita mempunyai lebih dari satu komputer, kita bisa terhubung dengan
internet melalui satu jaringan. Contohnya seperti di warnet atau rumah yang
memiliki banyak kamar dan terdapat setiap komputer di dalamnya.
Pada dunia
perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah
strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses
inovasi produk dan jasa. Seperti halnya pelayanan electronic transaction
(e-banking) melalui ATM, phone banking dan Internet Banking misalnya, merupakan
bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual
menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi.
KRITERIA
PEMILIHAN TEKNOLOGI PERANGKAT LUNAK PERBANKAN
Lembaga keuangan
di Indonesia, termasuk bank, sudah lebih cepat dan intensif dibandingkan sector
atau jenis industri lainnya dalam menerapkan teknologi computer dalam
memberikan pelayanannya ke nasabah. Jasa-jas ini meliputi pembayaran
komputerisasi (pemindahan dana melalui computer dengan fasilitas jaringan
komunikasi datanya); jasa penyetoran dan pengambilan dana secara otomatis
melalui ATM atau berbagai jenis kartu plastic; homebanking dan internet banking
serta fasilitas pelayanan lainnya. Beberapa contoh jenis teknologi computer
tersebut diantaranya mesin Automated Teller Machine (ATM), berbagai jenis kartu
kredit, Point of sales (POS), electronic fund transfer system, dan otomatisasi
kliring.
Fungsi teknologi
informasi (TI) telah mengalami perubahan dan perkembangan pesat pada decade
terakhir ini. Fungsi TI yang semakin khusus mendorong setiap bank untuk
membentuk bagian, departemen, atau unit kerja khusus tersendiri. Walaupun
struktur tersebut tergantung pada berbagai factor misalnya skla bisnis dan
beban kerja, tetapi unit kerja tersebut mencerminkan 2 aspek kegiatan yaitu
aspek pengembangan teknologi dan aspek operasionalnya.
Fasilitas
pengolahan data yang tersedia di bank saat ini merupakan hasil kemajuan
teknologi dan kebutuhan untuk menjalankan operasi secara sistematis dan baik
sesuai dengan aliran masuk dan keluar dana bank. Fasilitas tersebut berfungsi
untuk menangani, memilih, menghitung, menyusun, melaporkan, dan mengirimkan
informasi. Jadi penggunaan TI di bank dimaksud adalah untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi pengelolaan data kegiatan usaha perbankan sehingga
dapat memberikan hasil yang akurat, benar, tepat waktu, dan dapat menjamin
kerahasiaan informasi (sesuai peraturan Bank Indonesia).
Fungsi TSI yang
tepat tidak terlepas dari criteria pemilihan jenis teknologi yang akan
digunakan oleh bank. Sistem aplikasi computer yang digunakan di bidang
perbankan harus bisa mengakomodasikan semua kebutuhan bank dan sesuai dengan
ketentuan otoritas moneter (salam hal ini adalah Bank Indonesia). Hal ini
memerlukan pemilihan software computer mengingat jenis software yang ada dan ditawarkan
di pasar relative banyak. Secara umum pemilihan ini berdasarkan kesesuaian
antara kapasita bank dengan fasilitas atau kemampuan software yang akan dipilih
sehingga investasi yang telah dikeluarkan benar-benar efektif dan memberikan
nilai tambah terhadap bank.
Sebagai contoh,
Bank yang kapasitasnya relative kecil, misalnya Bank Perkreditan Rakyat atau
BPR kurang relevan bila menggunakan system aplikasi computer yang menyediakan
fasilitas transaksi dalam valuta asing atau pengelolaan giro. Hal ini menginbgat
bahwa BPR tidak boleh melakukan transaksi dalam valuta asing dan tidak ikut
dalam lalu lintas pembayaran giral. Penggunaan software tersebut menjadi tidak
efisien dan biaya investasinya lebih besar dibandingkan dengan nilai tambah
yang dihasilkannya.
Kriteria
pemilihan software computer perbankan yang baik sesuai dengan kebutuhan bank
secara umum berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut:
1.
Kemampuan dokumentasi atau
Penyimpanan Data
Jenis dan klasifikasi data bank
yang relative banyak harus bisa ditampung oleh software yang akan digunakan,
termasuk pertimbangan segi keamanan datanya. Jumlah nasabah serta frekuensi dan
jumlah transaksi harian yang besar memerlukan memory computer yang besar,
selain memerlukan kecepatan prosesor yang tinggi juga. Sebagai contoh BPR
kurang efisien jika menggunakan mesin besar, misalnya AS/400 dalm
operasionalnya karena kapasitas dan cakupan geografis BPR biasanya relative
kecil.
2.
Keluwesan (Flexibility)
Operasional bank selalu berkembang
dengan kebutuhan yang berubah-ubah dan mungkin bertambah di kemudian hari
walaupun informasi dasarnya tetap sama. Kondisi ini harus bisa diantisipasi
oleh perangkat lunak computer sampai batas-batas tertentu. Setiap bank
mempunyai system dan prosedur yang mungkin berbeda meskipun data atau informasi
dasar yang diolahnya sama. Perangkat lunak computer yang fleksibel dapat
digunakan oleh dua bank yang kapasitasnya sama tetapi system dan prosedurnya
berbeda.
3.
Sistem Keamanan
Sebagai lembaga kepercayaan
masyarakat (agent of trusth), bank memerlukan system keamanan yang handal untuk
menjaga kerahasiaan data atau keuangan nasabah; serta mencegah penyalahgunaan
data atau keuangan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab. Software
computer perbankan yang baik harus menyediakan fasilitas pengendalian dan
pengamanan tersebut.
4.
Kemudahan penggunaan (user
friendly)
Pengertian mudah dioperasikan bukan
berarti setiap pemakai (user) bisa mengakses ke software tersebut tetapi
petugas yang memang mempunyai kewenangan mudah mengoperasikan proses yang menjadi
tanggung jawabnya. Tahap input, proses, dan output yang dilakukan pada software
tersebut tidak menjadi penghambat dalam kegiatan perbankan secara keseluruhan.
System aplikasi computer yang baik bahkan dapat mendeteksi kesalahan
pengoperasian yaitu dengan memberikan error message dan memberikan petunjuk
pemecahan masalahnya.
5.
Sistem Pelaporan (Reporting system)
Data atau informasi yang dibutuhkan
harus bisa disajikan dalam bentuk yang jelas dan mudah dimengerti. Bank
memerlukan laporan-laporan yang lengkap dan jelas tersebut terutama dalam
proses pemeriksaan (audit) atau penyajian laporan yang bisa dimengerti oleh
pihak-pihak yang berkempentingan dengan harapan keuangan setiap bank menjadi
lebih transparan dan bisa dipertanggungjawabkan.
6.
Aspek Pemeliharaan
Kinerja software perbankan
diharapkan relative stabil selama bank beroperasi. Kondisi ini memerlukan aspek
pemeliharaaan yang baik, dalam arti secara teknis tidak sulit dilakukan dan
tidak membutuhkan biaya yang relative mahal. Pemeliharaan ini juga menyangkut
pergantian atau perbaikan teknis peralatan dan modifikasi atau pengembangan
software.
7.
Source Code
Software perbankan biasanya
merupakan program paket yang sudah di-compile sehingga menjadi excecutable
file. File program tersebut relative tidak bisa dirubah atau dimodifikasi
seandainya bank menginginkan perubahan atau fasilitas tambahan dari software
tersebut. Kondisi ini bisa diatasi jika pihak bank mempunyai dan memahami
software tersevut dalam bentuk bahasa pemrograman aslinya atau source code.
8.
Struktur informasi dan hubungan
antar sub sistem aplikasi bank
Hubungan antar sub sistem aplikasi
pada operasional bank. Konsep front office yang lebih mendekati sisi nasabah
dan konsep back office yang lebih mendekati sisi bank sebagai lembaga keungan
yang harus mencatat, mendokumentasikan, dan atau mempublikasikan informasi
keuangan, menyebabkan system aplikasi perbankan terdiri dari sub-sub system
yang saling berkaitan sesuai dengan tahap-tahap pemrosesan dan jenis-jenis data
keuangan.
TREND PRODUK
SISTEM INFORMASI PERBANKAN
Saat ini bank
ritel di Indonesia memiliki produk dan layanan:
1.
Tabungan
2.
Deposito
3.
Giro
4.
Kartu Debit
5.
Kartu Kredit
6.
Perdagangan Bank Notes, Valas, dsb (Trade Finance)
TREND TRANSAKSI
Jenis transaski
sudah beragam baik menggunakan Kartu Debit, Kartu Kredit yang memanfaatkan
jaringan ATM atau Debit Access Transaction umumnya di Cashier yang berlokasi di
gerai, outlet tempat-tempat perbelanjaan.
Sebagai gambaran
BCA dengan 750 kantor online-nya, dilengkapi 2.100 ATM yang mempunyai
fungsionalitas memadai, dapat menghandle dengan baik 8,2 juta nasabahnya.
Dengan jumlah
transaksi per hari 2,4 juta. Dari jumlah transksi tersebut rata-rata 821.000
transaski dilakukan melalui ATM, dengan kata lain tingkat pemakaian ATM-nya
sebesar 3,9 kali. Sedangkan transaksi lainnya yang sudah lazim dilakukan
meliputi:
·
Mengecek saldo
·
Fasilitas Pembayaran: Pemindahbukuan dan Penarikan Tunai
·
Fasilitas untuk menerima Pembayaran (speed collect)
·
Pembukaan dan pengecekan L/C
Layanan On Line Banking
Seperti ungkapan
futurolog teknologi Nicholas Negroponte; bahwa dunia makin lama
makin digital. Hal ini ditengarai oleh pesatnya perkembangan transaksi bisnis
dan kegiatan non-bisnis yang makin beralih ke pemanfaatan komputer on-line.
Dipicu oleh
perkembangan Internet, makin meningkatnya kemampuan hardware dan software
dengan kecepatan tinggi dan penyebaran komputer, makin menyadarkan
nasabah bank akan berbagai kemudahan yang didapatkan dengan ketersediaan
layanan On-line banking.
Saat ini standar
layanan ritel banking kelas dunia seperti Chase Manhattan Bank, Bank Of
America (BOA) bagi nasabahnya bukan saja menyediakan transakasi real-time,
namun banyak lagi produk layanan berbasis on-line seperti:
·
Packet S/W (Windows) gratis dan tak terbatas sebagai
antisipasi memenangkan persaingan teller-less.
·
Packet software keuangan (Quicken, MoneyOne,
BankNow)
·
Packet Entreprise Resourches Planning (ERP software) yang
tentunya sangat dibutuhkan dalam mengelola bisnisnya.
Kesemua software bantuan
tadi dapat diakses, berkat tersedianya portal khusus yang
dimiliki oleh setiap Bank.
KETERSEDIAAN
TEKNOLOGI DAN DAMPAKNYA
Perkembangan
teknologi telekomunikasi dan informatika mengarah ke konvergensi dan dipicu
oleh ketatnya kompetisi, melahirkan berbagai inovasi dan lompatan teknologi
Telematika.
Paradigma diatas
sangat mempengaruhi pola dan strategi bisnis, tidak terkecuali industri
perbankan. Tuntutan keragaman,kemudahan, kecepatan dan harga
jasa yang sangat murah semakin cepat mengemuka.
Bagi sektor
perbankan yang sangat mengutamakan unsur kepercayaan dan efisiensi
serta layanan berkualitas, perlu menata ulang bisnisnya dengan mencermati
ketersediaan inovasi teknologi serta dampaknya bagi kelangsungan dan
pertumbuhan bisnisnya.
E-COMMERCE
Merupakan aplikasi perdagangan yang memanfaatkan fasilitas
Internet, yang menjadikan setiap individu/ perusahaan dapat secara langsung
tersambung secara digital ke perusahaan/individu lainnya untuk melakakukan
transaksi bisnis. Pemanfaatannya saat ini dapat dikategorikan dalam:
1.
Business to
Business
B2B adalah aktivitas transaksi bisnis secara
elektronik antara pelaku bisnis dengan pelaku bisnis lainnya.B2B berkaitan
dengan permintaan dan pengiriman proposal bisnis.B2B menggunakan sebuah metode
pertukaran dokumen bisnis antar perusahaan dengan menggunakan aplikasi komputer
dengan format standar yang telah disepakati yang disebut EDI ( Electronic Data
Interchange ).
2. Business to Customers
B2C merupakan aktivitas
e-business yang dilakukan produsen kepada konsumen dengan menggunakan media
elektronik secara langsung.B2C membuat konsumen dapat melakukan pemesanan
secara langsung karena produsen sudah mencantumkan harga-harga produk yang
dijual.Electronic cash dan secure payment system merupakan contoh nyata
aktivitas B2C.
Agar keduabelah pihak dapat bertransaksi secara langsung,
terlebih dahulu harus dibangun 2 sistem yang terintegrasi:
1.
Interactive order entry and processing
Menjamin tersedianya fasilitas bertransaksi mulai,
Informasi produk dan specifikasinya (e-marketplace), Pemesanan (Placing
Order), Order Processing sampai pemenuhan Order (e-fulfillment)
2.
On-line payment
Fasilitas internet yang memungkinkan pembayaran dilakukan
secara on-line antara pembeli ke Bank atau Credit Card, setelah proses order
terpenuhi persyaratannya (e-fulfillment). Fasilitas ini menggantikan proses
dagang konvensional seperti : pesan lewat Fax, e-mail, pembayaran dengan L/C
sampai monitoring kelengkapan dokumennya.
E-GOVERNMENT
Sistem informasi
pemerintahan yang berbasis web dan internet protocol untuk meningkatkan
pelayanan pemerintah kepada warganya secara cepat dan murah. Contoh aplikasinya
meliputi : KTP, Pajak, Fiskal dan SIM on-line.
E-RESOURCE
Suatu bentuk
Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Pendapatan Bagi Hasil Eksplorasi Sumber
Daya Alam (SDA) yang saat ini masih diimplementasikan dibidang kelautan, dimana
Pemerintah selaku pemegang hak pengelolaan membuat situs Internet tentang
seluruh kandungan kekayaan alam, kebijakan ekploitasi, pola bagi hasil dan
tatacara pembayarannya. Pendapatan bagi hasil dengan investor yang
mengeksploitasi SDA tersebut dikelola secara on-line ke Bank.
SOCIAL MEDIA
Secara umum,
definisi media sosial adalah media online. Seperti dalam Wikipedia, media
sosial merupakan sebuah media online dimana para penggunanya bisa saling
berkomunikasi dan berinteraksi. Jadi pengertian media sosial disini adalah
sebuah saluran atau sarana untuk pergaulan social yang dilakukan secara online
melalui jaringan internet.
Para pengguna
media social atau bisa juga disebut dengan user ini bisa melakukan komunikasi
atau interaksi, berkirim pesan, baik pesan teks, gambar, audio hingga video,
saling berbagi atau sharing, dan juga membangun jaringan atau networking.
Contoh media social sendiri yang hingga saat ini paling umum digunakan adalah
blog, wiki dan juga jejaring social.
REFERENSI :
https://fauzisanjaya.wordpress.com/2013/05/12/jenis-jenis-profesi-di-bidang-it-beserta-job-desc-nya/
Komentar
Posting Komentar