Manajemen Layanan Sistem Informasi


APA ITU MANAJEMEN LAYANAN ?



          Sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Dan proses dimana untuk mencapai tujuan dengan menggunakan bantuan sistem berbasis teknologi untuk sebagai perantara dalam hal berbagi data/informasi untuk memajukan suatu usaha.



1.      KERANGKA ITIL



ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan metodologi yang memberikan panduan best practice bagi IT Service Management dalam membantu menghubungkan IT dengan kebutuhan pelayanan bisnis dan juga sebaliknya. ITIL memberikan pengaruh kepada manajemen termasuk di dalamnya manajemen orang dan proses, efektifitas teknologi, serta efisiensi dan ekonomis dalam memberikan pelayanan bisnis dengan service level yang telah disetujui bersama (antara IT dengan bisnis).

Keuntungan yang diperoleh dari ITIL adalah bisnis yang lebih kompetitif diantaranya dengan meningkatnya kepuasan dan pelayanan nasabah, meningkatnya availability dan reliability dari pelayanan IT, meningkatnya roles dan responsibilities dari organisasi IT, menghubungkan IT dengan bisnis dan bisnis dengan IT.



ITIL memiliki beberapa proses (OGC,2003), diantaranya :

a.       The Business Perspective

Berfokus kepada pelurusan, pemahaman dan peningkatan IT yang berhubungan dengan kebutuhan  bisnis sekarang dan yang akan datang.

b.      ICT Infrastructure Management

Manajemen infrastruktur ICT (Information and Communications Technology) berfokus pada kuantitas, kualitas, dan ketersediaan dari informasi yang berhubungan dengan infrastruktur. Meliputi manajemen pelayanan jaringan, manajemen operasi, manajemen dari lokal prosesor, instalasi komputer, dan manajemen sistem.

c.       Planning to Implement Service Management

Merupakan permintaan proses dan fungsi yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan atau meningkatkan ketentuan pelayanan IT. Meliputi IT maturity, keuntungan dari manajemen pelayanan, peningkatan yang terus menerus yang pasti  ngerokokdihubungkan untuk mengimplementasikan proses ITIL dan fungsi Service Desk.

d.      Application Management

Lifecycle dari aplikasi dan pengaruhnya terhadap implementasi, pengembangan, dukungan dan pengiriman pelayanan ICT. Manajemen aplikasi meliputi perubahan bisnis, definisi permintaan, dan implementasi dari solusi untuk menemukan kebutuhan bisnis.

e.       Security Management

Merupakan bagian dari manajemen IT.

f.       IT Service Management

Merupakan kumpulan dari tanggung jawab yang saling berbagi, ditambah dengan disiplin dan proses yang saling berhubungan yang memampukan perusahaan untuk menjamin, mengawasi, dan mengatur infrastruktur IT untuk memberikan kualitas dan efektifitas pelayanan agar dapat menghubungkan keperluan bisnis jangka pendek dan jangka panjang.



2.      INTI ITIL

ITIL dikembangkan sejak dasawarsa 1980-an, penggunaan Information Technology Infrastructure Library baru meluas pada pertengahan 1990-an dengan spesifikasi versi keduanya (Information Technology Infrastructure Library v2) yang paling dikenal dengan dua set bukunya yang berhubungan dengan ITSM (IT Service Management), yaitu Service Delivery (Antar Layanan) dan Service Support (Dukungan Layanan).

Pada awalnya Information Technology Infrastructure Library adalah serangkaian lebih dari 40 buku pedoman tentang pengelolaan layanan IT yang terdiri dari 26 modul. Perpustakaan besar pertama ini juga dikenal sebagai Information Technology Infrastructure Library 1.0. Antara 2000 dan 2004 disebabkan oleh peningkatan pelayanan yang berkesinambungan dan adaptasi terhadap situasi saat ini dalam lingkungan (TI) modern Information Technology Infrastructure Library 1.0 di rilis besar dan digabungkan menjadi delapan inti manual: Information Technology Infrastructure Library 2.0. Pada awal musim panas 2007 Information Technology Infrastructure Library 3.0 diterbitkan. Ini didirikan struktur yang sama sekali baru.


3.      MODEL PENGELOLAAN LAYANAN ITIL

1.      Service Strategy

Pada inti dari Service Lifecycle adalah Service Strategy. Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.

Topik-topik yang dibahas dalam tahapan lifecycle ini mencakup pembentukan pasar untuk menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi implementasi keseluruhan Information Technology Infrastructure Library Service Lifecycle. Proses-proses yang dicakup dalam Service Strategy, di samping topik-topik di atas adalah :

a.       Service Portofolio Management

b.      Financial Management

c.       Demand Management

Bagi organisasi TI yang saat ini telah mengimplementasikan Information Technology Infrastructure Library, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk melakukan review strategis bagi semua proses dan perangkat (roles, responsibilities, teknologi pendukung, dll) ITSM di organisasinya, serta untuk meningkatkan kapabilitas dari semua proses serta perangkat ITSM tersebut.



2.      Service Design

Agar layanan TI dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis, layanan-layanan TI tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan bisnis dari pelanggan. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya.

Ruang lingkup Service Design tidak melulu hanya untuk mendesain layanan TI baru, namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan, kontinyuitas layanan maupun kinerja dari layanan. Proses-proses yang dicakup dalam Service Design yaitu :

a.       Service Catalog Management

b.      Service Level Management

c.       Supplier Management

d.      Capacity Management

e.       Availability Management

f.       IT Service Continuity Management

g.      Information Security Management



3.      Service Transition

Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang dirubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation. Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:

a.       Transition Planning and Support

b.      Change Management

c.       Service Asset & Configuration Management

d.      Release & Deployment Management

e.       Service Validation

f.       Evaluation

g.      Knowledge Management



4.      Service Operation

Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup bagaiman menjaga kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan TI. Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu :

a.       Event Management

b.      Incident Management

c.       Problem Management

d.      Request Fulfillment

e.       Access Management



5.      Continual Service Improvement

Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle. Dalam BS 7799 menyajikan implementasi detil menggunakan siklus Plan-Do-Check-Art, yaitu :

a.       Plan

·         Mengidentifikasikan scope sistem manajemen keamanan informasi

·         Mendefinisikan kebijakan sistem manajemen keamanan informasi

·         Mendefinisikan pendekatan yang digunakan untuk risk assessment

·         Mengidentifikasi resiko

·         Memperkirakan resiko

·         Mengidentifikasi dan mengevaluasi pilihan perlindungan terhadap resiko

·         Memilih tujuan kendali dan kendalinya

·         Mempersiapkan sebuah statement of  Aplicabilit

b.      Do

·         Membuat sebuah formulasi rencana pengelolaan resiko

·         Melakukan implementasi kendali

·         Melakukan pengelolaan kegiatan

·         Melakukan pengelolaan sumber daya

c.       Check

·         Melakukan prosedur pemantauan

·         Melakukan evaluasi berkala terhadap sistem manajemen keamanan informasi

·         Melakukan pencatatan aktifitas dan kejadian yang mempengaruhi sistem manajemen keamanan informasi

·         Melakukan pengkajian terhadap tingkatan resiko yang dapat dihadapi atau resiko yang dapat diterima

d.      Art

·         Melakukan prosedur pemantauan

·         Melakukan evaluasi berkala terhadap sistem manajemen keamanan informasi

·         Melakukan pencatatan aktifitas dan kejadian yang mempengaruhi sistem manajemen keamanan informasi

·         Melakukan pengkajian terhadap tingkatan resiko yang dapat dihadapi atau resiko yang dapat diterima




      I.            LAYANAN LIFECYCLE

1.      STRATEGI LAYANAN

Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan.

Setiap perusahaan harus memiliki strategi yang bijak untuk melancarkan kegiatan dalam perusahaan tersebut karna banyak perusahaan-perusahaan yang kandas.


a.      TATA KELOLA

Mencapai pemahaman yang mendalam mengenai kebutuhan pelanggan, dalam hal apa kebutuhannya, kapan dan mengapa itu terjadi, juga membutuhkan pemahaman yang jelas tentang persis yang pelanggan yang sudah ada atau potensi pengguna dari penyedia layanan. Hal ini, pada gilirannya, memerlukan penyedia layanan untuk memahami konteks yang lebih luas dari saat ini dan potensi pasar tempat beroperasi penyedia layanan, atau mungkin ingin beroperasi di dalamnya.

Strategi layanan tidak dapat diciptakan atau ada dalam isolasi strategi menyeluruh dan budaya organisasi yang dimiliki oleh penyedia layanan. Penyedia layanan mungkin ada dalam suatu organisasi semata‐mata untuk memberikan layanan pada satu unit bisnis yang spesifik, untuk layanan unit bisnis, atau mungkin beroperasi sebagai penyedia layanan eksternal yang melayani beberapa bisnis eksternal. Strategi yang diadopsi harus memberikan nilai yang cukup kepada pelanggan dan semua stakeholder penyedia layanan harus memenuhi.

b.      RESIKO

Suatu kondisi atau peristiwa yang mungkin dapat menyebabkan kerugian dan dapat mempengaruhi kemampuan untuk mencapai tujuan. Dalam melakukan penerapan dari strategi layanan/pelayanan yang telah disepakati bersama, tentu akan menalami hambatan dan resiko. Pada dasarnya, sumber resiko berasal dari :

      Manusia, proses dan teknologi.

      Internal(dari dalam perusahaan) dan eksternal (dari luar perusahaan).

      Bencana(hazard), ketidakpastian(uncertainty) dan kesempatan(opportunity).

Dari ketiga sumber resiko tersebut dapat diketahui kejadian-kejadian yang dapat mengganggu perusahaan dalam mencapai objektifnya.

Contohnya bila perencanaan dari strategi berikut sudah kelar dan akan dilakukan  penerapannya akan berakibat fatal bila cara  penyampaiannya yang kurang jelas dan tidak dapat di pahami oleh pihak pelaksana dari perencanaan strategi tersebut maka hal itu akan berpengaruh besar pada kepuasan pelanggan dari pelayanan yang telah diberikan.



c.      JENIS PENYEDIAAN LAYANAN IT

1.      Services Strategy (SS), meliputi perencanaan strategis manajemen layanan dan keterpaduan pelayanan dengan strategi bisnis. 

2.      Services Design (SD), outlines desain danpengembangan layanan jasa dan prosesmanajemen. 

3.      Services Transition (ST), mengilustrasikanbagaimana persyaratan tahapan sebelumnya(strategi dan desain) untuk layanan yangberkelanjutan dan dapat dipertahankan. 

4.      Services Operation (SO), meliputi penyampaianyang efektif dan efisien dan dukungan layanan,juga menyediakan referensi untuk kegiatanoperasional dalam proses-proses lain.

5.      Continual Service Improvement (CSI),perbaikan layanan yang berkelanjutan danpengukuran kinerja proses yang diperlukanuntuk layanan



d.      EMPAT P STRATEGI

1.      Perspektif: visi yang khas

2.      Position: keunikan posisi sebagai dasar untuk berkompetisi

3.      Plan: bagaimana provider layanan akan mencapai visi

4.      Pattern: pola dasar yang berulang dalam decision making, biasanya berdasarkantema pokok‟ atau guiding principles‟ atau kebijakan umum‟.



e.      MANAJEMAN PELAYANAN SEBAGAI ASET STARTEGIS

Penggunaan ITIL untuk mengubah kemampuan manajemen layanan menjadi aset strategis, dengan menggunakan Manajemen Layanan untuk memberikan dasar bagi kompetensi inti, kinerja khusus dan keuntungan tahan lama, serta meningkatkan potensi penyedia layanan dari:

1.      kapabilitas: kemampuan penyedia layanan (dalam hal manajemen, organisasi proses, pengetahuan dan orang‐orang) untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan menyebarkan sumber daya.

2.      sumber daya: masukan langsung untuk memproduksi layanan, misalnya keuangan, modal, infrastruktur, aplikasi, informasi dan orang‐orang.


f.       MENGOTOMATISASI PROSES PENGELOLAAN

1.      Meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat akan manfaat teknologi informasi.

2.      Menyediakan akses informasi yang informatif dan layanan yang relevan untuk masyarakat.

3.      Membangun kemitraan antara masyarakat dan penyedia layanan informasi.





SUMBER :









Komentar